Siasat Tim Gadis Kretek Bangun Pabrik Rokok dari Nol di Magelang



Jakarta, CNN Indonesia —

Gadis Kretek merupakan serial terbaru Indonesia hasil adaptasi novel bertajuk serupa karya Ratih Kumala. Serial tersebut mengisahkan industri kretek di Jawa Tengah, berikut dengan intrik politik dan asmara di baliknya.

Serial orisinal pertama Netflix Indonesia itu turut mengambil latar waktu era 1964 dengan perusahaan kretek Merdeka Djaja milik Idroes Moerija (Rukman Rosadi) di set fiksi Kota M, Jawa Tengah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengisahannya, perusahaan kretek milik Idroes digambarkan sebagai industri rumahan yang mengedepankan kekeluargaan.

Demi menghidupkan industri kretek tersebut ke layar kaca, seluruh tim artistik serial Gadis Kretek berjuang ekstra keras untuk menyiapkan set yang pada akhirnya mencapai ratusan tersebut.

“Untuk mewujudkan dunia Gadis Kretek, tim artistik membangun lebih dari 100 set di 20 lokasi, dengan 16 set utama tempat sebagian adegan direkam,” tulis keterangan resmi tim produksi Gadis Kretek yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (2/11).

[Gambas:Video CNN]

Salah satu set utama dalam serial tersebut ternyata rumah tua yang kini menjadi cagar budaya di daerah Magelang, Jawa Tengah. Rumah itu dulunya rumah tempat pemimpin Karesidenan Kedu pada masa kolonial Belanda.

Rumah yang dijadikan pabrik kretek dalam Gadis Kretek itu sempat menjadi tempat Pangeran Diponegoro ditangkap pemerintah kolonial Belanda.

Oleh sebab itu, banyak hal dipersiapkan tim supaya rumah tersebut tak rusak akibat produksi.

“Termasuk menutupi konblok di pekarangan dan lantai keramik, serta menyesuaikan perabotan dan ornamen rumah agar sesuai dengan warna tema,” tulis keterangan resmi Netflix.

“Rumah Idroes adalah salah satu lokasi yang paling sulit kami temukan. Kami mencari rumah yang cukup lapang untuk membangun pabrik kretek di dalamnya,” cerita sutradara Kamila Andini.

“Ibaratnya, Idroes seperti penjual kue rumahan. Semua dilakukan di dalam rumah, dan semua pekerjanya sudah dianggap keluarga,” sambungnya.

Penggambaran situasi industri rumahan tersebut sesuai dengan bayangan dari sang penulis novel Ratih Kumala, yang juga memimpin tim penulis naskah serial Gadis Kretek bersama Tanya Yuson, Kanya K. Priyanti, dan Ambaridzki Ramadhanty.

Ratih mengatakan kisah soal industri kretek milik keluarga besarnya menjadi inspirasi utama novel tersebut.

“Keluarga besar mamaku dulu itu pengusaha kretek lokal di kota kecil di Jawa Tengah,” terang Ratih Kumala di sesi wawancara Gadis Kretek di The Hermitage, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).

Saat Ratih tumbuh besar, keluarganya kerap menghabiskan masa libur lebaran di daerah Muntilan yang kini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lanjut ke sebelah…


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *