Siasat Prabowo Bertameng Jokowi di Debat Pertama Capres


Jakarta, CNN Indonesia —

Setidaknya empat kali capres nomor urut 2 Prabowo Subianto membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat pertama capres yang digelar KPU, Selasa (12/12) malam.

Dari empat kali itu, Prabowo senantiasa melempar pujian untuk Jokowi.

Pernyataan pertama adalah ketika Prabowo menyanjung Jokowi sebagai presiden RI yang paling banyak mengunjungi Papua. Prabowo juga menyanjung Jokowi dapat melakukan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Papua semasa menjabat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Prabowo juga menyanjung prestasi Jokowi dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga mendorong hilirisasi. Hal ini ia sampaikan ketika terlibat di sesi tanya jawab dengan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Prabowo juga menilai Jokowi bukan sebagai sosok diktator, sehingga capres nomor urut 1 Anies Baswedan bisa menjadi gubernur DKI Jakarta. Pernyataan ini ia utarakan ketika di sesi tanya jawab dengan Anies.

“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi Gubernur. Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi Gubernur,” kata Prabowo.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengibaratkan Prabowo sebagai bek dalam pertandingan sepak bola. Tugasnya adalah membentengi Jokowi dari ‘serangan-serangan’ paslon lain dalam debat.

“Dalam pertandingan sepak bola itu Pak Prabowo main sebagai bek, defender yang membentengi Pak Jokowi dari serangan-serangan yang mungkin menohok gitu,” kata Surokim, Rabu (13/12)

Surokim juga menganggap Prabowo sedang memainkan citra tampil sebagai suksesor Jokowi sehingga kerap kali memujinya. Citra itu, lanjutnya, dapat lekat jika dikatakannya secara berulang-ulang kali.

Sehingga, ia tak heran Prabowo sering kali mengidentifikasi sebagai bagian dari pemerintahan lantaran ada kesuksesan Jokowi di dalamnya.

“Pak Prabowo ingin sebagai ‘The New Jokowi’. Sehingga kelihatan incumbent,” kata dia.

Surokim berpandangan seharusnya Ganjar Pranowo yang bisa memainkan strategi ini lantaran masih satu partai dengan Jokowi.

Namun sebaliknya, ia menilai Prabowo justru lebih lihai memainkan citranya untuk lebih dekat dengan Jokowi.

“Seharusnya itu akan lebih dekat dengan peran Pak Ganjar kan. Karena masih satu partai. Ini malah dimainkan oleh Pak Prabowo,” kata dia.

Di sisi lain, Surokim berpandangan upaya Prabowo memuji keberhasilan Jokowi tak lepas dari upaya menggaet suara para pendukung Jokowi. Baginya, suara para pendukung Jokowi masih menentukan di Pilpres 2024 mendatang.

“Dan sepertinya Pak Prabowo sangat tahu tentang itu dan ingin memunculkan itu untuk memperkuat elektabilitas beliau,” kata dia.

Terpisah, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai Prabowo memang tidak punya kemampuan retorika sebaik Anies ataupun Ganjar. Hal itu terlihat dari penampilan Prabowo di debat pertama capres Pilpres 2024.

Meski begitu, ia menilai Prabowo cerdik untuk mengambil hati publik. Ia menyoroti gimik Prabowo seperti “sorry ye” ataupun “Mas Anies, Mas Anies” saat menjawab serangan dua kandidat lainnya.

“Prabowo juga membaca sekarang era media sosial. Makanya jawaban yang dipilih Prabowo simple dan gampang dipahami publik. Besok seminggu ke depan mungkin akan viral di Tiktok karena caranya lucu,” ujar Arifki.

(rzr/gil)

[Gambas:Video CNN]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *