Review Film: Taylor Swift – The Eras Tour



Jakarta, CNN Indonesia —

Klise rasanya untuk menyebut bahwa film The Eras Tour dari Taylor Swift punya kualitas prima sebagai sebuah film dokumenter konser. Apalagi bagi penggemarnya, film ini pasti dinilai semenawan itu.

Namun The Eras Tour dari Taylor Swift ini memang nyaris tanpa cacat. Dan yang paling penting dari konser ini bagi saya adalah bukan dari bagaimana film ini dibuat dengan segala tetek bengek sinematisnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena, secara sinematik pun, film ini tak berbeda dari beberapa film konser yang sudah dibuat Swift sebelumnya, yakni merekam pertunjukannya dan mengubahnya dalam bentuk film panjang.

Secara konsep, film The Eras Tour terbilang sama saja dengan film Taylor Swift: Reputation Stadium Tour yang rilis 31 Desember 2018, atau The 1989 World Tour Live yang rilis 20 Desember 2015.

Memang, Taylor Swift sempat melakukan pendekatan berbeda dengan film dokumenter musiknya seperti dalam Folklore: The Long Pond Studio Sessions (2020). Namun hanya karena pada saat itu adalah momen pandemi.

Sedangkan untuk film The Eras Tour, ada sesuatu hal yang berbeda dari tiga dokumenter musik Taylor Swift di atas. Dan rasanya, jawaban itu akan terasa begitu sudah duduk di depan layar lebar.

[Gambas:Video CNN]

Jelas sekali Taylor Swift membuat film dokumenter ini bukan hanya sekadar mendokumentasikan konsernya, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana membawa penggemar yang ‘kalah perang’ tiket ikut merasakan konser itu.

Swift pasti sadar betapa besar antusiasme untuk turnya kali ini, dan rasanya akan mustahil untuk menjawab seluruh antusiasme tersebut olehnya seorang diri. Dan saya sangat sepakat dengan keputusan Swift merilis film ini eksklusif di bioskop, setidaknya hingga saat ini.

Bukan hanya karena kualitas gambar bisa jauh lebih prima dibandingkan dengan di layar kaca atau ponsel bila tayang di layanan streaming, tetapi vibe di dalam stadion pun bisa lebih tersampaikan melalui penayangan di layar lebar.

Dengan kata lain, film The Eras Tour dari Taylor Swift mewujudkan keunggulan penayangan di bioskop, yakni pengalaman sinematik, dan mengombinasikannya dengan pengalaman berada dalam konser.




Review film Taylor Swift: The Eras Tour: film ini mewujudkan keunggulan penayangan di bioskop, yakni pengalaman sinematik, dan mengombinasikannya dengan pengalaman berada dalam konser. (AP/Ashley Landis)



Pengalaman sinematik adalah keunggulan bioskop yang tak akan bisa berpindah ke medium lain seperti streaming atau layar kaca. Sementara pengalaman konser juga tidak akan bisa berpindah ke medium lain seperti streaming atau melalui produk audio lainnya.

Swift dan sutradara Sam Wrench mengombinasikan hal itu dalam 169 menit penayangan film. Memang pasti ada beberapa aksi natural dalam konser seperti eror, interaksi, atau penampilan yang dibuang, tapi Swift dan Wrench menggantinya dengan hal yang sepadan.

Wrench memastikan keinginan Swift untuk memuaskan penggemarnya yang tak bisa hadir secara langsung dalam tur ini terpenuhi. Hal itu terlihat dari bagaimana Wrench memasukkan konser nyaris 4 jam tersebut ke dalam film ini.

Wrench fokus pada kualitas visual dan sound dari The Eras Tour. Secara visual, Wrench tahu betul bagian apa saja yang sangat dinantikan penggemar, seperti daya magis saat opening berupa jam dan umbul-umbul, serta angle tepat untuk menggambarkan Taylor Swift.

Saya bisa bilang bahwa tak ada angle kamera Taylor Swift yang meleset dalam dokumenter ini. Wrench bisa menangkap sifat dramatis dari Taylor Swift di atas panggung dan di depan kamera dengan sangat baik.

Brett Turnbull sebagai sinematografer pun bekerja dengan baik dengan memastikan konsistensi tepat angle itu berjalan dari awal hingga akhir. Tak lupa Dom Whitworth sebagai editor juga menyunting berbagai angle kamera dengan mulus.

Namun saya ingin memberikan kredit khusus kepada tim efek visual film ini. Keputusan Swift dan Wrench dalam menambah efek visual berupa ciri masing-masing era setiap peralihan babak konser adalah hal yang tak bisa didapat penonton konser.

Lanjut ke sebelah…


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *