Pengosongan RS Al Shifa Dimulai, 120 Pasien Terpaksa Ditinggal



Jakarta, CNN Indonesia —

Proses evakuasi pasien dari Rumah Sakit Al Shifa sudah dimulai setelah disuruh Israel untuk mengosongkan rumah sakit tersebut hanya dalam satu jam.

Kendati demikian, mereka mengaku tak semua orang, termasuk pasien dan tim medis, bisa benar-benar keluar dari kawasan tersebut dan berjalan menuju selatan. Lebih dari 100 pasien terpaksa tetap ada di sana.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekitar 120 pasien tertinggal karena tidak bisa bergerak,” kata Mounir al-Barsh, salah satu dokter di RS Al Shifa, seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu (18/11).

“Untuk membantu mereka [pasien], direktur rumah sakit, empat dokter lain, dan sekelompok kecil perawat tetap tinggal [di RS Al Shifa,” ungkapnya.

Keputusan itu mereka ambil setelah dijanjikan delegasi PBB bakal dikirim ke sana sekitar pukul 11.00 waktu setempat untuk mengurusi orang-orang yang masih tinggal di RS Al Shifa.

Sementara itu, pasien yang dinilai bisa dikeluarkan dari RS tersebut dievakuasi dengan peralatan seadanya.

[Gambas:Video CNN]

“Banyak pasien yang menggunakan kursi roda atau kasur lipat. Anggota keluarga terpaksa membawa sendiri anak-anak atau orang tua mereka yang terluka,” ia menjelaskan. 

“Ini adalah pemandangan yang mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya.

Serupa, Supervisor Departemen Unit Gawat Darurat (UGD) Omar Zaqout mengatakan kondisi di luar RS Al Shifa “begitu mengerikan.”

“Kami disuruh keluar melalui jalan al-Wehda. Puluhan mayat berserakan di jalan,” kata Omar Zaqout seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu (18/11).

“Banyak tunawisma yang tidak bisa jalan ditinggalkan di tempat terbuka.”

Sebelumnya, pasukan Israel memberi waktu satu jam kepada semua orang di Rumah Sakit al Shifa – termasuk dokter, pasien, dan pengungsi untuk meninggalkan kompleks medis tersebut.

Kepanikan dan rasa takut luar biasa disebut terlihat nyata di sana karena mustahil untuk mengevakuasi semua orang di RS Al Shifa dalam waktu singkat dan sumber daya yang sangat terbatas.

Mereka tak memiliki ambulans untuk mengevakuasi semua pasien dalam jumlah besar ke kawasan selatan.

Di sisi lain, tentara Israel juga tak memberikan solusi lain, apalagi bantuan transportasi atau bahan bakar ambulans, untuk bisa memindahkan semua pasien, termasuk bayi prematur supaya RS Al Shifa bisa segera kosong.

Sebelumnya Al Jazeera juga memberitakan bahwa seorang dokter mengatakan rumah sakit diberi waktu satu jam untuk mengevakuasi pasien melalui Jalan Al-Rashid, atau bisa disebut jalur laut.

Menurutnya jalur tersebut bukan rute yang bisa digunakan orang untuk evakuasi ke arah selatan.

Perintah mengosongkan RS Al Shifa diberikan setelah Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengeklaim telah menemukan terowongan operasional milik kelompok milisi Hamas yang berada di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Palestina.

IDF mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan sebuah lubang yang tampak seperti terowongan setelah digali oleh pasukan tersebut.

“Hari ini, infrastruktur terowongan Hamas terekspos di dalam rumah sakit,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNN.

Hamas membantah tuduhan IDF terkait penemuan terowongan yang dipakai sebagai pusat komando sebagai “kebohongan yang tidak berdasar.”

(chri)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *