Para Menlu Arab Bakal Temui AS, Tuntut Gencatan Senjata di Gaza



Jakarta, CNN Indonesia —

Sejumlah menteri luar negeri negara Arab disebut akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, di Yordania pada Sabtu (4/11).

Diberitakan Reuters, Sabtu (4/11), menteri-menteri luar negeri negara Arab itu adalah perwakilan dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, dan perwakilan Palestina di Amman.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut para pemimpin Arab mendesak dilakukan gencatan senjata di Gaza, seiring dengan kondisi agresi Israel ke daerah tersebut yang semakin brutal.

“Sikap Arab menyerukan gencatan senjata segera, memberikan bantuan kemanusiaan dan cara-cara untuk mengakhiri kemerosotan berbahaya yang mengancam keamanan wilayah tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Yordania.

Washington hingga saat ini masih mempertahankan sikap mendukung Israel dari segi militer dan politik. Namun mereka juga menyerukan sekutunya itu mengambil langkah menghindari kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan di Gaza.

Akan tetapi, pada Sabtu (4/11), Israel mengakui mereka sudah menyerang sebuah ambulans di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza yang menewaskan 15 orang.

[Gambas:Video CNN]

Menurut para pejabat kesehatan Gaza, Israel menyerang sebuah ambulans yang merupakan bagian dari konvoi yang membawa warga Palestina yang terluka di rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa.

“Setibanya di Al-Shifa, (Israel) langsung menargetkan kendaraan kedua dalam konvoi, melakukan pembantaian mengerikan yang merenggut nyawa 15 (orang) dan melukai lebih dari 60 orang,” kata juru bicara kementerian kesehatan Ashraf al-Qidra, Jumat (3/11).

Militer Israel mengatakan mereka menyerang ambulans tersebut usai mengidentifikasi kendaraan itu “digunakan oleh Hamas”. Mereka juga mengatakan bahwa sejumlah pejuang Hamas terbunuh dalam serangan itu.

“Kami menekankan bahwa daerah ini adalah zona pertempuran. Warga sipil di daerah itu berulang kali diminta untuk mengungsi ke arah selatan demi keselamatan mereka,” kata pihak militer itu.

Pejabat Hamas, Izzat El Reshiq, mengatakan tuduhan bahwa anggotanya terlibat dalam ambulans tersebut adalah “tidak berdasar”.

Ia menyebut pihak Israel juga tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan tersebut. Namun El Reshiq mengatakan bahwa mereka berniat untuk merilis informasi tambahan.

Israel menuduh Hamas menyembunyikan pusat komando dan pintu masuk terowongan di Al-Shifa. Hal ini kemudian dibantah oleh Hamas dan pihak rumah sakit.

Pasukan darat Israel mengepung Gaza City pada Kamis (2/11) setelah meningkatkan kampanye pengeboman yang bertujuan memusnahkan Hamas.

Serangan itu terjadi setelah serangan Hamas menewaskan 1.400 jiwa dan menyandera lebih dari 240 orang lainnya pada 7 Oktober di Israel selatan.

Namun agresi Israel ke Palestina memakan korban jauh lebih besar. AP melaporkan pada Jumat (3/11), lebih dari 9.000 orang Palestina di Gaza tewas semenjak Israel menggempur kota yang sudah terkurung itu.

Israel juga memblokade suplai bahan bakar ke Gaza, yang membuat masyarakat Jalur Gaza tak memiliki listrik. Salah satu yang terdampak dari blokade itu adalah nasib rumah sakit yang menampung warga korban perang, seperti di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza.

(del/end)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *