Kekayaan Dua Anak Haji Isam Menurun Rp4,55 T Dalam Setahun


Jakarta, CNN Indonesia —

Harta dua anak crazy rich pengusaha sawit Kalimantan Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam; Liana Saputri dan Jhony Saputra menguap Rp 4,55 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Alhasil, saat ini kekayaan mereka ditaksir tinggal Rp 1,98 triliun.

Lalu bagaimana harta itu bisa menguap?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip CNBCIndonesia, Harta kekayaan mereka terikat di saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN). Berkurangnya harta mereka itu disebabkan kinerja emiten milik mereka yang melempem serta aksi divestasi atas saham yang dimiliki oleh keduanya.

Saham PGUN saat ini tercatat berada di harga Rp452 per saham dengan kapitalisasi Rp2,59 triliun. Harga tersebut telah ambruk 67 persen dari titik tertinggi di Rp1.350 per saham dengan valuasi Rp 7,74 triliun.

Pada valuasi tertinggi awal Januari lalu, harga kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32 persen secara bersama.

Dua perusahaan pengendali PGUN milik anak Haji Isam adalah PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL). Saat ini harta keduanya di aset tersebut telah berkurang drastis dan tersisa Rp1,98 triliun atau lenyap Rp4,55 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69 persen atau masing-masing sekitar 38 persen.

CAR dan AAL menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023 dengan total perolehan dana segar senilai Rp 352 miliar.

Meski harga sahamnya telah turun tajam sejak awal tahun ini, saham PGUN masih mengalami kenaikan 293 persen dari harga penawaran umum perdana 3 tahun lalu.

Liana dan Jhony tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.

Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.

Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan. Pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.

[Gambas:Video CNN]

(CNBCIndonesia/agt)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *