Jembatan Kaca Bromo Dibuka Akhir Tahun, Lebih Aman dari di Banyumas?



Jakarta, CNN Indonesia —

Kejadian tragis jembatan kaca pecah di The Geong Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, yang menewaskan seorang wisatawan memunculkan banyak pertanyaan tentang kualitas keamanan wahana itu di Indonesia.

Kawasan Bromo, Probolinggo, yang akan membuka wahana Jembatan Kaca Seruni Point pada akhir tahun ini turut menjadi perhatian. Jelang pembukaan jembatan kaca Bromo, muncul kekhawatiran soal keamanannya menyusul peristiwa di The Geong Limpakuwus Banyumas.

Pemkab Probolinggo menjelaskan bahwa pihaknya memastikan jembatan kaca Bromo dijamin keamanannya. Jembatan kaca itu sendiri bakal jadi ikon baru wisata Kabupaten Probolinggo.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Heri Wahyudi, menyatakan, wisatawan tidak perlu khawatir dengan konstruksi jembatan kaca Bromo saat melintas di atasnya.

Menurut Heri, jembatan kaca Bromo telah melalui proses uji kelayakan. Belum lagi lantai kaca yang telah diberi pengaman berlapis hingga mampu menahan beban sampai 9 ton atau 100 orang.

“Untuk jembatan kaca di kawasan Bromo yang membentang antar bukit sepanjang 120 meter dengan lebar 1,5 sampai 3 meter ini secara keseluruhan pengerjaannya sudah selesai dan siap dioperasikan,” terang Heri, seperti dikutip dari Detik, Jum’at (27/10).

Dia menjelaskan, konstruksi jembatan kaca Seruni Point kokoh, karena menggunakan tiang bor bertulang dengan struktur kaca berlapis atau laminated tempered glass setebal 25,55 milimeter atau 2,5 cm.

Jembatan kaca ini sendiri terletak di Dusun Cemorolawang di atas jurang 80 meter. Kaca lantai jembatan kaca ini sendiri terdiri dari dua lapis. Jika ditotal, ketebalan kaca keseluruhan mencapai 5 cm.

[Gambas:Video CNN]

“Dari Kementerian PUPR sudah melakukan uji kelayakan, selain kaca berlapis struktur jembatan dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilengkapi cat epoxy mencegah karat. Sehingga, pengunjung akan benar-benar diuji nyali dan adrenalinnya,” beber Heri.

Heri menekankan perbedaan yang sangat jauh antara jembatan kaca Bromo dengan yang ada di Banyumas, terutama dari segi ketebalan lantai kaca. Jembatan di Banyumas ketebalan kacanya hanya 12 milimeter atau 1,2 cm.

“Kalau di jembatan kaca Bromo bisa menampung 100 orang atau 9 ton. Nanti kita akan terapkan SOP-nya dan terlebih lagi peresmiannya akan dilakukan di akhir tahun. Semoga dengan ini bisa membawa nama Probolinggo, khususnya sektor wisata lebih harum,” paparnya.

Pada Februari 2023, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jatuh di jembatan kaca Bromo, karena terdorong salah satu orang dalam rombongan yang terpeleset lebih dulu.

Menurut informasi yang diterima, Khofifah dan rombongannya sudah melepas sepatu saat melintas jembatan tersebut. Khofifah hanya memakai kaus kaki.

Sesaat sebelum rombongan Khofifah melintasi jembatan kaca, kawasan sekitar Bromo baru saja diguyur hujan. Diduga karena masih ada sisa air, kaca di jembatan tersebut menjadi licin hingga menyebabkan orang terpeleset.

(wiw)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *