Israel Tuduh RS Kanker Anak Rantisi di Gaza Jadi Markas Hamas



Jakarta, CNN Indonesia —

Israel menuduh Rumah Sakit anak untuk pasien kanker di Gaza, Rantisi, menjadi markas kelompok milisi Hamas di tengah agresi mereka di Palestina.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengklaim punya bukti terkait tuduhan tersebut. Ia juga menyebut ruang bawah tanah RS itu menampung senjata dan dan menyekap sandera.

“Dan kami juga menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Hamas menyandera di sini,” kata Daniel Hagari, dikutip Reuters, Selasa (14/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hagari kemudian berujar, “Ini sedang kami selidiki. Namun, kami juga memiliki intelijen yang memverifikasinya.”

Jubir itu menjelaskan pasukan Israel menemukan gudang senjata granat, rompi bunuh diri, dan bahan peledak lain di ruang bawah tanah RS.

Pasukan Israel juga menemukan sepeda motor dengan bekas tembakan yang mereka sebut dipakai oleh Hamas.

[Gambas:Video CNN]

Dalam rekaman itu, Hagari juga menunjukkan sebuah tempat tinggal, termasuk dapur kecil, serta terowongan di sekitarnya yang dianggap mengarah ke rumah seorang komandan senior angkatan laut Hamas.

“Hamas menguasai seluruh wilayah ini dan melancarkan perang melawan Israel dari rumah sakit ini,” ujar dia.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober. Hari-hari setelah itu mereka menggempur habis-habisan sejumlah wilayah di Palestina.

Mereka juga menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit, tempat ibadah, kamp pengungsian, hingga sekolah.

Mereka mengebom fasilitas umum karena menganggap tempat itu sebagai tempat persembunyian atau markas Hamas.

Salah satunya adalah RS Rantisi yang khusus untuk menangani pasien anak untuk penyakit kanker. Rantisi menjadi salah satu dari empat rumah sakit di Gaza yang dikepung oleh tank-tank Israel.

Rumah sakit itu juga sempat menjadi tempat penampungan bagi 1.000 warga Palestina yang mencari perlindungan di tengah agresi Isarel. Namun, pada akhir pekan lalu, Israel menyerang kendaraan kendaraan di luar RS itu.

Saat ini, lebih dari 11.100 warga Palestina meninggal akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa itu termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita.

Sedangkan, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 28.200 orang mengalami luka-luka.

(isa/pra)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *