Dianiaya Oknum TNI, Pengurus KAMMI Bantah Motif Perselisihan di Jalan


Jakarta, CNN Indonesia —

Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Rizki Agus Saputra membantah penyebab dirinya dianiaya oleh seorang oknum Anggota TNI Angkatan Udara karena perselisihan di jalan.

“Apalagi ada kata-kata perselisihan. Tidak ada sama sekali. Saya pastikan tidak ada sama sekali perselisihan di jalanan, karena posisi saya itu jelas. Kalau pun ada, misalnya ya, saya pastikan tidak ada,” kata Rizki dalam konferensi pers daring, Minggu (17/12).

Ia menjelaskan kejadian itu bermula saat dirinya hendak pulang dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, ia merasa diikuti dari belakang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat itu ada beberapa orang tidak dikenal mengklakson keras, seolah ingin buru-buru mendahului.

“Setelah berhasil mendahului saya, dia menghadangkan motornya. Kemudian juga ngomong ‘jagoan kamu’, beberapa kali sampai tiga kali dia menghadangkan motor,” ujarnya.

“Saya bilang ‘saya tidak mau berurusan dengan bapak, saya baru dari rumah sakit, saya mau makan, saya mau pulang. Saya tidak ada urusan dengan bapak, saya tidak mau berkelahi di jalanan’,” ujar Rizki.

Rizki pun terus melanjutkan perjalanan dengan pelan. Ia mengaku menuju ke tempat yang ramai. Rizki saat itu mengaku baru mengetahui bahwa salah satu dari orang yang di belakangnya adalah anggota TNI.

“Saya kaget tanpa ada klarifikasi, tanpa ada macam-macam, padahal saya tidak ada urusan sama sekali dengan orang yang pertama, apalagi sama TNI-nya,” ujarnya.

“Tiba-tiba kaki saya ditendang, saya akhirnya menepi, akhirnya dia menarik baju saya, leher saya dicekik, kemudian saya langsung dipegang, ada yang meninju saya,” kata dia menambahkan.

Rizki mengatakan anggota TNI itu sempat mengeluarkan kata-kata ‘saya ini tentara, mati kamu ya’.

“Mata saya memar, di sebelah sini, kemudian kepala saya juga dipukuli tanpa ampun. Dengan baju seragam lengkap, menggunakan sepatu lengkap, dengan atribut TNI,” ujarnya.

Rizki pun ditolong oleh warga sekitar. Ia menyatakan saat itu ada warga yang membantu dengan menyelamatkan motornya. Rizki menyebut warga itu juga belakangan dianiaya.

“Dia dituduh teman saya. Apa salahnya? Apa salah dia mengantarkan motor saya dan membantu saya? dituduh sebagai teman saya sehingga akhirnya dia dihajar juga, ditendang sampai dia masuk ke got sedalam tiga meter. Kakinya tidak bisa berjalan,” ujarnya.

Ia berharap kasus itu untuk diusut secara tuntas. Rizki juga berharap peristiwa yang terjadi kepadanya ini tak berkaitan dengan gerakan melaporkan kebocoran data ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).

“Tapi saya harap tidak ada kaitannya, kemudian juga banyak sikap-sikap kami terkait dengan laporan, terkait dengan putusan MK dan sebagainya mudah-mudahan tidak ada kaitannya. Saya sangat berharap tidak ada kaitannya,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Pengacara Zainur Ridlo mengatakan pihaknya juga bakal melapor ke Polisi lantaran ada dua orang sipil yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

“Kami akan juga melakukan laporan kepada kepolisian karena di situ ada warga sipil, karena di situ nanti akan terang-benderang antara keterangan saksi satu dengan yang lain, itu hubungannya apa. Sehingga motif perkara ini jelas,” katanya.

Sebelumnya, seorang anggota TNI diamankan karena diduga menganiaya seorang Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI).

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm. Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan awalnya pihaknya yang menyelidiki laporan dugaan penganiayaan itu.

“Sudah kami lidik, pelakunya anggota TNI AU,” kata Bey lewat pesan singkat, Minggu (17/12).

Saat ini, ia mengatakan proses hukum kasus itu dilakukan oleh Satpom Lanud Halim Perdanakusuma. “Motifnya perselisihan di jalan raya,” ujar dia.

(yoa/sfr)

[Gambas:Video CNN]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *