Ciri-Ciri Morfologi Protista berdasarkan Klasifikasinya



Jakarta, CNN Indonesia —

Protista merupakan organisme eukariotik yang dapat hidup di berbagai tempat yang mengandung air, seperti tanah, sampah, tumpukan dedaunan, air tawar, air laut, endapan lumpur, dan lainnya.

Ciri morfologi protista memiliki kemiripan dengan organisme lain, seperti dikutip dari Modul 3 Mikroorganisme bagi Kehidupan Manusia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).

Berdasarkan hal tersebut, protista diklasifikasikan ke dalam tiga golongan, yakni protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip jamur.

Ciri morfologi protista

Berikut ciri morfologi protista berdasarkan klasifikasi kelompoknya.

1. Protista mirip hewan (protozoa)

Protozoa berasal dari bahasa Yunani yakni proto yang berarti pertama dan zoa yang artinya hewan. Protozoa merupakan organisme uniseluler atau bersel satu.

Selain itu, protozoa eukariotik atau memiliki membran inti, memiliki dinding sel, heterotrof, dan umumnya dapat bergerak.

Alat gerak protozoa dapat berupa pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar), atau flagella (bulu cambuk).

Protozoa dikelompokkan berdasarkan alat geraknya yakni ciliata (ciliophora/infusoria), rhizopoda (sarcodina), flagellata (mastigophora), dan sporozoa (amplicomplexa).

Ciri-ciri umum dan morfologi protozoa

  • Berukuran mikroskopis sekitar 0.01-0.5 mm.
  • Bentuk sel protozoa ada yang tetap seperti foraminifera, ada yang berubah-ubah bentuknya seperti amoeba.
  • Struktur sel protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran sel.
  • Pada beberapa jenis protozoa terdapat pelikel (selaput tubuh yang keras) yang berperan membantu mempertahankan bentuk tubuh yang tetap.
  • Membran plasma pada beberapa jenis protozoa dilengkapi dengan silia dan flagella sebagai alat gerak.

2. Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang)

Ganggang atau alga adalah protista yang memiliki sifat seperti tumbuhan karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis.

Ganggang ada yang menempel pada suatu tempat atau melayang-layang di dalam air. Ganggang banyak ditemukan di laut, kadang-kadang terbawa arus ke tepi pantai.

Berdasarkan tempat hidupnya di perairan, ganggang dikelompokkan ke dalam ganggang subareal (hidup di permukaan air), ganggang intertidal (muncul secara periodik ke permukaan air terbawa pasang surut air).

Ada juga ganggang sublitoral (berada di bawah permukaan air) dan ganggang edafik (hidup di lumpur atau pasir di dasar perairan).

Ciri-ciri umum dan morfologi ganggang atau alga

  • Tubuh ganggang ada yang bersel satu ada yang bersel banyak.
  • Ukurannya dari 8 μm (mic ro meter) sampai 60 meter.
  • Bentuknya menyerupai tumbuhan berwarna-warni ada yang hijau, merah, cokelat, dan lain-lain. Umumnya orang menyebut ganggang dengan sebutan rumput laut.
  • Sel ganggang eukariotik memiliki dinding sel sehingga bentuk tubuhnya tetap.
  • Ganggang mikroskopis ada yang hidup soliter ada yang berkoloni, bentuk tubuhnya bervariasi ada yang bulat, oval, kotak, segitiga, batang
    atau bintang. Contohnya Chlorella sp, Euglena sp yang hidup soliter, dan volvox yang hidup berkoloni.
  • Gang gang makroskopis ada yang berbentuk filament, lembaran, menyerupai rumput dan ada pula yang mirip tumbuhan tingkat tinggi.
  • Sel ganggang bersifat eukariotik, ser ta memiliki dinding sel dan kloroplas.
  • Dinding sel ganggang ada yang mengandung selulosa, hemiselulosa, silica, kalsium karbonat, align, agar, pectin, polisakarida dan karagenan sehingga membuat ganggang seperti gel dan terasa berlendir.
  • Kloroplas pada ganggang selain mengandung klorofil juga mengandung pigmen lain seperti karoten (kuning kemerahan), xantofil (kuning), fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan fukosantin (cokleat), hal ini menyebabkan ganggang tampak berwarna-warni.

3. Protista mirip jamur

Protista mirip jamur banyak ditemukan pada tanah yang lembap dan bersifat heterotroph. Protista mirip jamur ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air).

Mycomicota disebut sebagai jamur lendir karena memiliki massa yang berlendir (ameboid) seperti amoeba dalam siklus hidupnya yang disebut plasmodium.

Sementara oomycotina merupakan jamur air yang uniseluler atau multiseluler, yang memiliki dinding sel dari selulosa, umumnya hidup di air.

Ciri-ciri umum dan morfologi myxomicota

  • Plasmodium Myxomicota sitoplasmanya tidak terbagi-bagi oleh membrane sehingga memiliki banyak inti.
  • Myxomicota seperti Amoeba pada fase aseksual dan bersifat seperti jamur pada fase seksual.
  • Pada fase plasmodium, Myxomicota memperoleh makanan dengan cara menjulurkan pseudopodianya ke arah makanan kemudian menelannya (fagositosis).
  • Jamur ini memakan bakteri, sisa-sisa daun dan kayu yang membusuk.
  • Jika lingkungan kurang menguntungkan jamur lendir menjadi dorman.
  • Jamur lendir plasmodium bereproduksi secara aseksual dengan membentuk sporangium.
  • Secara seksual dengan cara singami antara sesama sel ameboid atau sesama sel berflagela.

Ciri-ciri umum dan morfologi oomycota

  • Struktur tubuh tersusun atas benang-benang hifa.
  • Ciri khas dari jamur ini adalah menghasilkan sel berflagel yang berguna untuk berenang di air. Beberapa contoh jamur air adalah saprolegnia, phytophthora, dan phytium.
  • Cara reproduksi jamur air yaitu secara seksual dan aseksual.
  • Secara aseksual menghasilkan spora berfalgel yang disebut zoospora.
  • Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet jantan dan betina yang kemudian bersatu menjadi zigot dan selanjutnya zigot berkembang menjadi oospora.

Demikian penjelasan mengenai ciri morfologi protista. Selamat belajar.

(juh)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *