Apa Itu OPEC, Sejarah, Tujuan Organisasi, dan Negara Anggota



Jakarta, CNN Indonesia —

OPEC adalah singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries yang berarti Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak di dunia.

Artinya, negara-negara yang masuk dalam OPEC adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam berupa minyak bumi yang cukup besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan di dalam negerinya sendiri.

Bahkan, hasil produksi dari minyak bumi mereka berlebih sehingga dapat dijual ke negara-negara lain di dunia melalui mekanisme kerja sama yang diatur dalam OPEC.

Namun sebenarnya bagaimana sejarah terbentuknya OPEC? Lalu, apa saja tujuan didirikannya organisasi ini?

Kemudian, siapa saja negara yang menjadi anggota OPEC di dunia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini seperti dirangkum dari situs resmi OPEC.

Sejarah OPEC

Sejarah OPEC dimulai ketika muncul transisi kondisi ekonomi dan politik internasional pada 1960 karena munculnya negara-negara yang baru merdeka.

Mereka membutuhkan pasokan sumber daya alam, salah satunya minyak bumi. Namun, pasar minyak internasional didominasi oleh perusahaan multinasional The Seven Sisters.

Selain itu, negara-negara tersebut juga terpisah dari pasar minyak bekas Uni Soviet dan negara-negara dengan perekonomian besar lainnya.

Akhirnya lima negara produsen minyak menggelar pertemuan bertajuk Konferensi Baghdad di Irak pada 10-14 September 1960.

Mereka adalah Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Hasilnya, mereka sepakat untuk mendirikan OPEC pada 14 September 1960.

Pada tahun berikutnya, OPEC mulai menerima anggota baru seperti Qatar pada 1961 serta Indonesia dan Libya pada 1962.

Kemudian pada 1965, OPEC mendirikan Kantor Sekretariat pertama mereka di Jenewa, Swiss dan meneken deklarasi kebijakan perminyakan bagi para negara anggotanya.

Setelah itu, mereka kembali menerima anggota baru lain, seperti Uni Emirat Arab pada 1967, Aljazair pada 1969, Nigeria pada 1971, Ekuador pada 1973, dan Gabon pada 1975.

Selanjutnya pada era 2000-an, bergabung pula Angola pada 2007, Guinea Khatulistiwa pada 2017, dan Kongo pada 2018.

Kendati begitu, beberapa negara memutuskan keluar seperti Indonesia pada 2009, Qatar pada 2019, dan Ekuador pada 2020.

Sampai saat ini, OPEC telah menjadi salah satu organisasi yang sangat berpengaruh di dunia. Bahkan, kebijakan OPEC menjadi acuan terhadap pergerakan harga komoditas dan saham global.

Tujuan OPEC

Setelah mengetahui OPEC adalah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sejarahnya, berikut tujuan OPEC didirikan.

  1. Mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan di antara negara-negara anggotanya.
  2. Menjamin stabilitas pasar minyak guna menjamin pasokan minyak yang efisien, ekonomis, dan teratur kepada negara-negara konsumen.
  3. Mengamankan harga yang adil dan stabil serta pendapatan yang tetap bagi produsen minyak.
  4. Menjaga pengembalian modal yang adil bagi mereka yang berinvestasi di industri perminyakan.

Negara Anggota OPEC

Berikut daftar negara anggota OPEC yang masih aktif sampai saat ini.

  1. Iran (negara pendiri sejak 1960)
  2. Irak (negara pendiri sejak 1960)
  3. Kuwait (negara pendiri sejak 1960)
  4. Arab Saudi (negara pendiri sejak 1960)
  5. Venezuela (negara pendiri sejak 1960)
  6. Libya (sejak 1962)
  7. Uni Emirat Arab (sejak 1967)
  8. Aljazair (sejak 1969)
  9. Nigeria (sejak 1971)
  10. Gabon (sejak 1975)
  11. Angola (sejak 2007)
  12. Guinea Khatulistiwa (sejak 2017)
  13. Kongo (sejak 2018)

Sekretariat OPEC

Berikut daftar kesekretariatan OPEC saat ini.

  1. Sekretaris Jenderal: HE Haitham Al Ghais
  2. Kepala Kantor Sekretaris Jenderal: Shakir Mahmoud A. Al Rifaiey
  3. Penasihat Hukum Umum: Leonardo Sempértegui

Itulah penjelasan mengenai OPEC adalah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak beserta sejarah, tujuan, dan daftar anggotanya. Semoga bermanfaat.

(uli/juh)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *