SMTOWN Live 2023 Jakarta yang Meninggalkan Tanya di Hati



Jakarta, CNN Indonesia —

Sebuah disclaimer perlu saya berikan di awal bahwa bisa jadi pengalaman saya mengenai SMTOWN LIVE 2023 SMCU PALACE di Jakarta, Sabtu (23/9) malam, akan berbeda dengan penonton lainnya.

Perbedaan itu akan sangat mendasar lantaran pihak promotor, Dyandra Global Edutainment, mengatakan di awal bakal memisahkan awak media dengan penonton sesuai dengan “regulasi dan kesepakatan” dengan SM Entertainment.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Promotor menjelaskan media yang bertugas akan menyaksikan konser melalui tayangan streaming di ruangan khusus, kemudian bakal diarahkan untuk menonton konser sesuai aba-aba dari penyelenggara. Tentu saja regulasi ini tak bisa digoyang protes dari awak media.

Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana pemberitaan pewarta bisa jadi relevan bila dipisahkan dari kejadian yang sebenarnya di lapangan? Mana mungkin saya bisa merasakan pengalaman yang sama dengan penonton jika ada regulasi pembeda seperti ini?

Lagipula rasanya nyaris setiap konser yang mengundang media, termasuk di Amerika Serikat, akan memperlakukan pewarta seperti penonton awam, meskipun seringkali diberikan lokasi observasi yang jauh hingga harus menyipitkan mata untuk melihat apa yang terjadi di panggung.

Apakah setiap pewarta yang bertugas meliput SMTOWN sejak dulu juga menghadapi regulasi yang menghalangi media seperti ini?

Que sera sera. Saya mencoba move on dan menempatkan diri sebijak mungkin selagi menyaksikan SMTOWN LIVE 2023 SMCU PALACE Jakarta melalui layar streaming, meski kami bak hanya terpisah dinding dengan tempat pertunjukan.

Lantaran “regulasi dan kesepakatan” diskriminatif itu, maka saya tak tahu bagaimana usaha para artis SM membawa dan menghidupkan semangat penonton, selain daripada saya cuma bermodal tayangan streaming dan gemuruh penonton yang terdengar dari balik dinding.

aespa membuka hajatan besar idol SM itu dengan penuh energi lewat single Girls dan Hold On Tight. Menempatkan aespa sebagai penampil pembuka jadi langkah berani berkat suasana lagu membara dan semangat tinggi yang tampak dari keempat anggota.

Lautan penonton yang menyala karena pendar lightstick membuat arena konser terlihat semakin menggelora. Kesan itu juga berlanjut saat Karina, Winter, Ningning, dan Giselle melantunkan Better Things dan Next Level.

Lighting panggung berubah menjadi merah setelah aespa rampung, mengisyaratkan grup berikutnya akan beraksi. Enam member WayV kemudian muncul dengan percaya diri, membawakan Kick Back dan Take Off.

Mereka juga sempat memberikan suguhan spesial ketika melantunkan tembang hit lokal milik Kaleb J berjudul It’s Only Me, diikuti Love Talk dari album Take Over the Moon (2019).

Hingga kemudian, kekhawatiran saya terjadi.

Audio streaming yang diputar di ruangan media tidak menampilkan suara penampil secara live, melainkan hanya backing track saja. Saya tidak bisa mendengar apa pun kecuali instrumen dan vokal pengiring lagu yang dibawakan.

Suara member saat berbincang dengan fan di sela-sela penampilan juga tidak terdengar sama sekali, menyisakan raut wajah serta gerak bibir yang terpampang di layar. Saya bagai mengikuti kuis tebak gerak bibir dari orang yang tidak satu bahasa ibu dengan saya.

Lanjut ke sebelah..


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *