Jakarta, CNN Indonesia —
Killers of the Flower Moon menjadi salah satu film layar lebar yang paling dinanti pencinta sinema. Film tersebut ramai ditunggu karena jadi karya terbaru sutradara legendaris Martin Scorsese.
Killers of the Flower Moon juga jadi ajang reuni Scorsese dengan dua aktor langganannya, Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro. Catatan tersebut semakin lengkap saat film ini mendapat standing ovation 9 menit usai tayang perdana di Cannes Film Festival 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apresiasi tinggi itu diikuti dengan pujian yang membanjiri Killers of the Flower Moon dari para kritikus film. Kritikus lewat ulasan di media film internasional melontarkan kekaguman mereka terhadap karya teranyar Scorsese itu.
Menurut laman agregator Rotten Tomatoes, film itu bahkan mencetak skor kritikus mencapai 95 persen dari 134 ulasan. Capaian impresif itu menempatkan Killers of the Flower Moon sebagai salah satu karya Scorsese dengan skor kritikus tertinggi.
Per Rabu (18/10) malam WIB, film ini menempati peringkat keempat rating tertinggi karya Martin Scorsese di Rotten Tomatoes. Killers of the Flower Moon hanya berada di bawah The Last Waltz (1978), The Irishman (2019), dan Mean Streets (1973).
[Gambas:Video CNN]
Sebagian besar kritikus memuji Killers of the Flower Moon sebagai film yang unggul di segala aspek. Isaac Feldberg dari Inverse membeberkan karya Scorsese itu memiliki sentuhan slow burn bak tarian yang menyentuh berbagai isu.
Kritikus The Hollywood Reporter David Rooney juga melontarkan pujian serupa. Rooney bahkan menilai Killers of the Flower Moon berhak punya durasi 3,5 jam karena cerita dieksekusi dengan begitu brilian.
“Sebuah tarian lambat yang mematikan tentang kesetiaan atas nama keluarga, eksploitasi, dan pengkhianatan yang dikemas lewat tiga karakter kompleks dengan motif penuh twist,” tutur Isaac Feldberg, Kamis (17/10).
“Durasi 3,5 jam ini sepenuhnya bisa dibenarkan mengingat tragedi yang terus menanjak dan tidak pernah lepas dari cengkeramannya,” tulis David Rooney.
Martin Scorsese juga tidak luput dari pujian para kritikus. Usai merilis The Irishman empat tahun lalu, kritikus tentu dibuat tak sabar dan menaruh ekspektasi tinggi terhadap film terbaru Scorsese.
Untungnya, sutradara 80 tahun itu bisa menjawab ekspektasi dengan memuaskan, seperti yang ditulis kritikus GQ Magazine Hannah Strong. Ia semula menekankan film ini tidak seperti karya Scorsese lainnya, tetapi memuji kemauan sang sutradara untuk terus berinovasi.
“Ini mungkin bukan film yang diharapkan sebagian besar penonton Scorsese, tetapi pada titik saat ini, sangat menyenangkan melihat sutradara ulung terus berinovasi dan menghadirkan hal-hal yang tidak terduga,” tulis Strong dari GQ Magazine.
Lanjut ke sebelah…