Khawatir Dihabisi, Dalang Pembunuhan Tupac Dijaga Ketat di Penjara



Jakarta, CNN Indonesia —

Dalang utama pembunuhan rapper Tupac Shakur, Duane ‘Keffe D’ Davis dilaporkan mendapatkan penjagaan super ketat di dalam penjara karena khawatir bakal dihabisi narapidana lainnya.

Menurut seorang sumber kepada New York Post, Rabu (4/10), Davis yang kini berusia 60 tahun itu ditempatkan terpisah dari tahanan lain dan ditempatkan di unit medis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menghadiri persidangan singkat di Pengadilan Las Vegas mengenakan seragam tahanan, Davis segera dikirim kembali ke Penjara Clark County dengan pengamanan ekstra.

“Mereka tidak ingin siapapun berinteraksi dengan dia… jelas mereka khawatir dia akan dihabisi,” ujar sumber tersebut kepada New York Post.

“Tentu saja dia mendapatkan penjagaan. Tahanan lain tidak diizinkan mendekati tempat dia ditahan,” sambung sumber itu.

Setelah sidang pengadilan, Jaksa Clark County, Steve Wolfson mengatakan bahwa Davis mengaku sebagai anggota gang South Side Compton Crips. Selama proses peradilan, Davis akan tetap berada di tahanan.

[Gambas:Video CNN]

“Buktinya jelas dan praduganya besar bahwa dia akan dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama, yang memungkinkan kami untuk meminta penahanan tanpa jaminan,” kata Wolfson.

Dalam kesempatan terpisah, Kepolisian Metropolitan Las Vegas juga sempat melayangkan surat perintah penggeledahan pada Juli lalu di rumah istri Davis, Pamela Clemons, sebagai bagian dari penyelidikan.

Dari rumah itu, penyidik menyita beberapa komputer, laptop, iPad, serta peluru kaliber. 40, sesuai dengan surat keterangan penggeledahan yang dilaporkan oleh New York Post.

Hingga Davis diadili, misteri kematian Shakur masih mengundang pertanyaan sejak ditembak hingga meninggal dunia pada 7 September 1996, oleh seseorang dari balik mobil Cadillac putih.

Davis pun sempat menyatakan pembelaan melalui memoarnya berjudul Compton Street Legend (2019). Di buku itu, Davis menuliskan bahwa keponakannya, Orlando ‘Baby Lane’ Anderson, adalah pihak yang menembak mati Shakur dari kursi penumpang.

Namun, Deputi Jaksa Marc DiGiacomo mengatakan bahwa Davis adalah “komandan di lapangan, pengendali” dan “perancang kematian” Shakur, bukan sekadar penonton.

Di sisi lain, Anderson juga selalu membantah bahwa dirinya melakukan penembakan. Ia kemudian meninggal pada 1998 dalam kasus penembakan gang lainnya.

Melalui memoar pula, Davis menuliskan bahwa dia tak berkeberatan untuk berbicara kepada aparat setempat dan FBI tentang penembakan itu. Hal ini ia lakukan sebagai imbalan agar hukuman penjara seumur hidup kasus narkobanya dapat ditangguhkan.

Duane ‘Keffe D’ Davis sebelumnya didakwa dewan juri di Nevada, Jumat (29/9) atas kasus pembunuhan 2Pac alias Tupac Shakur di Las Vegas pada 1996.

Dalam kasus lebih dari dua dekade itu, Tupac terluka parah dan tak sadarkan diri atas insiden itu, sebelum ia kemudian dinyatakan meninggal di usia 25 tahun pada 13 September 1996 karena perdarahan internal.

Tupac memiliki karier yang singkat, tapi melesat cepat. Ia juga menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam kancah hip-hop dan telah menjual 75 juta keping rekaman.

Meskipun lahir di New York, Tupac remaja pindah bersama keluarganya ke California. Latar belakang kematiannya pada September 1996 juga masih belum jelas.

Enam bulan setelah kematian Tupac, terjadi penembakan terhadap saingannya, rapper Christopher “The Notorious BIG” Wallace.

(far/end)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *