Hasto Ungkap Sukarno Pernah Usul PBB Perlu Direformasi



Jakarta, CNN Indonesia —

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkap Presiden ke-1 RI, Sukarno pernah mengusulkan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) perlu untuk direformasi.

Hasto merujuk kepada pidato Sukarno berjudul To Build the World A New yang disampaikan di kantor pusat PBB, New York, AS pada 30 September 1960.

Melalui seminar To Build the World Anew dan Relevansinya Terhadap Peta Geopolitik yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional RI, Sabtu (30/9), Hasto menilik bagaimana sang proklamator berani menentang situasi dunia saat itu yang masih belum sepenuhnya terbebas dari penjajahan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tema utama dari pidato tersebut adalah sistem di PBB yang lahir dari konstruksi Perang Dunia II, itu sudah kuno,” jelas Hasto.

“PBB perlu direformasi, karena apa? Karena ancaman perang terus terjadi,” sambungnya mengutip pernyataan Bung Karno.

Hasto melihat, upaya Bung Karno dalam pidato berdurasi lebih dari 100 menit tersebut berangkat dari konsep negara pemegang hak veto PBB yang dianggap kurang adil.

Menurut Hasto, keberanian Bung Karno untuk menyentil empat negara pemegang hak veto justru menggambarkan bukti bahwa PBB belum memandang setiap bangsa adalah setara.

“Dalam pidato itu, Bung Karno menegaskan bahwa empat negara besar yang memiliki hak veto tidak dapat menentukan masalah perang dan damai,” kata Hasto.

Melalui temuan Hasto, Bung Karno menyebut bahwa keempat negara pemenang hak veto justru berpotensi untuk merusak tatanan perdamaian dunia.

“PBB yang seharusnya menghormati kedaulatan setiap bangsa, yang seharusnya setara, namun ternyata hanya dipegang oleh 4 negara,” kata Hasto menirukan pidato Bung Karno.

“Luar biasa kan? kita belum lama merdeka, tapi sudah berani mengatakan 4 negara hak veto, AS, Soviet, Inggris dan Prancis,” ujar Hasto.

Oleh karena itu, Hasto mengamini pidato Sukarno yang menggagas bahwa Pancasila adalah alternatif atas sistem dunia baru yang pro dengan keadilan dan perdamaian.

“Maka itu, yang diusulkan, roh agar PBB bisa setara itu bagaimana? Ya didasari dari guiding principle bernama Pancasila,” kata Hasto.

Menurut Hasto, gagasan Sukarno untuk memberikan pandangan Pancasila sebagai penawar sistem internasional yang baru sudah tepat dan masih relevan hingga saat ini.

“Caranya bagaimana? Pancasila. Karena Pancasila ini adalah saripati dari peradaban Nusantara, peradaban Nusantara merupakan bagian penting dari peradaban dunia,” sambungnya.

“Sehingga dari situ, Sukarno menyatakan bahwa pancasila ini adalah bagian dari sejarah umat manusia sedunia,” jelas Hasto.

(far/bac)

[Gambas:Video CNN]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *