Gulkarmat Jaktim Kembali Semprot Jalanan untuk Atasi Polusi Udara



Jakarta, CNN Indonesia —

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur kembali menyemprot menggunakan air sejumlah jalan untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota RI itu.

Rute penyemprotan jalan mulai dari Jalan H Ten, Rawamangun hingga Jalan Pulomas Raya, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (3/9).

“Penyemprotan air pada sisi kanan dan kiri sebagai upaya menekan polusi udara di Jakarta,” kata Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman di Jakarta.

Gulkarmat Jaktim memakai satu unit mobil damkar berkapasitas 10 ribu liter air untuk melakukan penyemprotan di Jalan H Ten, Rawamangun hingga Pulomas Raya, dan Pulogadung.

“Kegiatan ini merupakan instruksi dari Kepala Dinas Gulkarmat DKI agar melakukan penyiraman jalan protokol,” kata Gatot.

Penyiraman jalan itu, kata dia, dalam rangka mengendalikan pencemaran udara di DKI Jakarta.

Pelaksanaan penyiraman jalan dengan menggunakan air itu sesuai area dengan indikator oranye dan merah (kualitas udara tidak sehat) yang terlihat dalam aplikasi IQAir.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Arahan kepala dinas agar seluruh kepala sektor mengunduh IQAir untuk mengetahui kualitas udara. Bila udara tidak sehat agar dilakukan penyemprotan sebanyak dua kali,” tutur Gatot.

Sebelumnya, tengah pekan lalu, Pemprov DKI menyatakan akan berhenti penggunaan metode penyemprotan jalanan untuk mengatasi buruknya polusi udara di Ibu Kota.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan mengevaluasi kebijakan tersebut.

“Kemungkinan enggak (akan dilakukan lagi),” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta Pusat, Rabu (30/8).

“Kami akan tetap akan evaluasi terhadap upaya penyemprotan menggunakan water cannon. Jadi mungkin kita melihat dulu juga kondisi, apakah pada saat itu cuacanya sedang polusinya terlalu tinggi atau mungkin debunya terlalu banyak, sehingga dikhawatirkan debu yang ada selama ini di jalan kalau menggunakan water cannon pasti akan ke atas,” imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah ahli dan organisasi profesi mengkritik langkah penyemprotan jalanan yang dilakukan Pemprov DKI.

Peneliti Meteorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Deni Septiadi menilai penyemprotan air untuk menangani polusi udara bisa membuat kondisi polusi makin berbahaya.

Menurutnya, strategi ini berpotensi membuat PM10 yang ada di permukaan tanah terpecah sehingga justru lebih membahayakan manusia.

“Saya agak takut PM10 itu dia pakai water canon itu kan kencang, saya malah takutnya partikel-partikel begitu disemprot dengan tekanan tinggi dia malah pecah, justru menjadi PM2,5,” ujar Deni, Jumat (25/8).

(Antara/kid)

[Gambas:Video CNN]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *