BMK Kemendikbudristek Dorong Pemanfaatan Media Digital untuk Kemajuan Kebudayaan Lokal


Liputan6.com, Jakarta – BMK (Balai Media Kebudayaan) Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) menggelar diskusi dan pentas budaya Tegal. Adapun acara ini diadakan dengan tajuk ‘Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan di Tengah Masyarakat Digital’.

Diskusi dan pentas budaya tersebut diselenggarakan untuk menggali sejauh mana upaya pelestarian kearifan lokal yang dilakukan masyarakat dalam arus kemajuan teknologi masa kini, yang juga membawa pengaruh budaya luar.

Kepala BMK Retno Raswaty menuturkan, perkembangan teknologi yang makin pesat seharusnya membantu kinerja pemajuan kebudayaan. Terbukti, banyak pegiat dan komunitas budaya yang telah memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan profesinya.

“Penyebarluasan konten kebudayaan melalui media digital sekaligus menjadi cara untuk menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia yang menjunjung kesantunan dan kearifan kepada dunia,” tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (30/10/2023).

Oleh sebab itu, menurut Retno, penting agar seluruh pihak bersama-sama melestarikan nilai-nilai tersebut dalam bentuk kreasi berbasis budaya. Terlebih, teknologi digital juga memudahkan penyebarluasan informasi kerja kebudayaan.

“Pemerintah, melalui Kemendikbudristek, terus menyokong upaya pemajuan kebudayaan oleh masyarakat yang adaptif dengan media digital. Salah satunya melalui penyediaan Dana Abadi Indonesiana bagi pegiat dan komunitas budaya yang dapat diakses melalui platform digital,” tuturnya menjelaskan

Turut hadir dalam diskusi tersebut adalah Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Ia menuturkan, budaya digital dan teknologi informasi saat ini telah membentuk cara manusia berinteraksi, berperilaku, berpikir, serta berkomunikasi dalam lingkungannya.

Kendati demikian, saat ini masih banyak yang tidak peduli terhadap kekayaan kebudayaan lokal Indonesia. Padahal, keragaman budaya justru investasi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara sosial maupun ekonomi.

Sementara itu, pembicara lain dalam diskusi tersebut adalah Atmo Tan Sidik yang merupakan pemerhati budaya Tegal. Menurutnya, budaya sulit berkembang dan dikenal tanpa adanya dukungan medium lain, misalnya saja saat ini media digital.

“Contohnya, film Turah yang berhasil memenangi lomba film internasional atau film Butik dari Brebes dikenal luas karena dua film itu memanfaatkan teknologi media digital. Media digital wadah yang menyampaikan,” tutur Atmo.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *