Asap Karhutla Kian Meluas, Banjarmasin Mulai Terapkan Sekolah PJJ



Banjarmasin, CNN Indonesia —

Pemerintah Kota Banjarmasin memberlakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk siswa sekolah jenjang PAUD hingga SMP pada Rabu (4/10), akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kian meluas. 

Penerapan PJJ dikeluarkan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, melihat perkembangan serangan kabut asap yang luar biasa dalam sepekan terakhir.

“Kebijakan ini kami ambil setelah melakukan rapat terbatas Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan BPBD Kota Banjarmasin, dan memutuskan dengan edaran untuk pembelajaran jarak jauh, berlaku efektif sejak tanggal 4 Oktober,” kata Ibnu dalam siaran resminya, Selasa (3/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan ini diambil Pemkot Banjarmasin untuk mencegah dampak buruk asap karhutla bagi kesehatan warga, khususnya anak-anak. Terlebih saat ini, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan kualitas udara melebihi batas aman di daerah Banjarmasin.

“Ini akan kami evaluasi selama satu pekan. Harapannya anak-anak tetap sehat dan terhindar dari ISPA sebagai dampak langsung asap kebakaran hutan dan lahan saat ini,” ujarnya.

Siswa sekolah yang akan melakukan pembelajaran jarak jauh (PPJ) atau belajar daring mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP.

Data yang dilansir Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menyebutkan 5896 kasus ISPA sampai dengan bulan September 2023 dengan klasifikasi umur 0-60 tahun sebanyak 688 kasus.

“Kabut asap sudah mengontaminasi udara di daerah terdampak. Kabut asap ini memicu pula terjadinya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Seperti data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pergerakan kasus ISPA bergerak. Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pun memberikan bantuan masker bedah sebanyak 45.000 pcs kepada Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin untuk dibagikan ke sekolah-sekolah, terutama sekolah yang terdampak akibat kebakaran hutan dan lahan,” tambah Ibnu Sina.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sepanjang pagi hingga petang pada Rabu (4/10), sebagian besar wilayah kota Seribu Sungai Banjarmasin diselimuti kabut asap. Kondisi ini membuat sebagian warga memilih enggan keluar rumah, terlebih cuaca sedikit panas hingga membuat gerah.

Sebagian besar warga mengeluhkan susah bernafas akibat asap yang terus-terusan bergerak bersamaan kelalatu (serpihan benda sangat kecil dan tipis bekas kebakaran hutan dan lahan). Karena itu mereka memilih banyak berdiam di rumah.

“Agak sesak nafas menghirup udara siang ini. Makanya kami sekeluarga memilih berada di rumah saja. Kualitas udara sangat buruk sesuai dengan data yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup kota Banjarmasin. Tadi cucu saya sempat batuk-batuk karena sempat terhirup asap,” keluh Nidaudin, warga Antasan Kecil Timur, kepada CNNIndonesia.com.

(sta/dna)

[Gambas:Video CNN]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *