Jakarta, CNN Indonesia —
Beda jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi cukup mencolok. Mulai dari cara bertahan hidup sampai berkembang biak, antara jamur dan tumbuhan tingkat tinggi tidaklah sama.
Dalam ilmu biologi ada istilah yang membagi tiap-tiap jenis organisme menjadi beberapa kelompok tertentu.
Kelompok tersebut yakni kingdom protista, kingdom monera, kingdom plantae, kingdom animalia, dan kingdom fungi.
Dari kelima kingdom, jamur masuk ke dalam kingdom fungi atau kerajaan jamur yang terdiri dari organisme eukariotik atau tidak berklorofil.
Sementara tumbuhan tingkat tinggi masuk ke dalam kingdom plantae, yaitu tumbuhan berbiji yang berkembang biak secara seksual dan memiliki klorofil.
Pengertian jamur dan tumbuhan tingkat tinggi
Sebelum mengetahui perbedaan jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, berikut pengertiannya yang dirangkum berbagai sumber.
Jamur
Jamur adalah organisme dari kingdom fungi yang tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof atau konsumer, sebab tidak dapat membuat makanan sendiri dan bergantung pada yang lain.
Selain itu, jamur bukan termasuk tumbuhan karena tidak bisa menghasilkan makanan, melainkan hanya sebagai pengurai.
Tumbuhan tingkat tinggi
Tumbuhan tingkat tinggi atau phanerogamae adalah kelompok tumbuhan berakar, batang, dan daun sejati, serta mempunyai bunga dan menghasilkan biji sebagai alat berkembang biak.
Kelompok phanerogamae mempunyai turunannya sendiri yang terdiri atas angiospermae dan gymnospermae.
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan berbunga dan memiliki biji tertutup pada bagian daging buah. Contohnya mangga, rambutan dan lain-lain.
Sementara gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka atau strobilus. Contohnya melinjo, ginkgo biloba, pohon pinus, damar, dan lainnya.
Perbedaan jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi
Antara jamur dan phanerogamae memang tidak sama karena memiliki banyak sekali unsur pembeda.
Berikut penjelasan mengenai beda jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi yang dirangkum buku Cerdas Belajar Biologi.
1. Struktur
Struktur tumbuhan mempunyai akar yang apabila ditanam ke dalam tanah lalu mendapat air maka ia bisa tumbuh dan berkembang.
Sementara jamur tidak memiliki akar, melainkan hanya bisa menyebarkan filamen untuk menempelkan dirinya pada suatu tempat.
2. Cara mendapat makanan
Tumbuhan bisa memproduksi makanannya sendiri dari hasil proses fotosintesis dengan memanfaatkan sinar matahari, sedangkan jamur tidak bisa memproduksi makanannya sendiri.
Jamur memperoleh makanan secara heterotrof dengan mengambil makanan dari bahan organik di lingkungannya melalui hifa atau miselium.
3. Klorofil
Tumbuhan mempunyai zat hijau yang membantu proses fotosintesis untuk memproduksi makanannya sendiri sehingga disebut sebagai organisme autotrof.
Berbeda dengan jamur yang tidak memiliki klorofil dan tidak mampu membuat makanannya sendiri sehingga disebut organisme heterotrof.
4. Reproduksi
Jamur dapat bereproduksi dengan dua cara, yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi jamur aseksual dapat terjadi secara fragmentasi miselium, pembelahan dari sel-sel somatik atau spora yang nantinya menjadi sel-sel anakan.
Tunas spora tersebut akan membentuk individu baru, lalu membentuk hifa dan berkembang menjadi miselium.
Reproduksi jamur seksual terbagi atas tiga fase. Pertama fase plasmogami atau proses menggabungkan dua protoplasma. Kedua fase kariogami atau menyatukan dua inti set kromosom. Ketiga fase meiosis, yaitu tahapan sebelum menjadi spora dan sebelumnya dihasilkan dari masing-masing sel kromosom.
Reproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi bisa terjadi secara seksual atau alami (generatif) dan aseksual atau buatan (vegetatif).
Sementara alat reproduksi generatif pada tumbuhan memanfaatkan dari putik (pistil) dan benang sari (stamen).
Alat reproduksi vegetatif pada tumbuhan berupa bagian dari tubuh induknya, seperti bagian akar, batang, atau daunnya. Kemudian melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina supaya menghasilkan bibit tumbuhan baru.
Itulah penjelasan mengenai beda jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi dari berbagai unsur.
(avd/juh)